Minggu, 25 April 2010

BALSEM ITU UNTUK KAKI YANG TERKILIR, BUKAN KAKI YANG PATAH.

Seneng banget, seneng rasanya kalo ngerasain hal ini, ngerasain ke GRan, semua yang di pikirin selalu positif, jauh jauh deh yang negatif, bawaanya pengen senyum-senyua aja, ga pernah cemberut.

Ke GRan gw analogikan sebagai balsem, iya balsem. Knp ? Ya begitulah .

Saat kita terjatuh, dan kaki kita terkilir, kita akan mengolesinya dengan balsem, dan kemudian kita merasa lebih baik. Tapi keesokan harinya balsem itu akan dirasa tidak berguna saat kita mengetahui bahwa kaki kita tidak hanya terkilir, melainkan patah.

GR tidak selalu baik, GR akan menjadi tidak baik saat kita salah mengartikan bahwa kaki kita itu sebenarnya patah, dan bukan terkilir. Kaki yang patah tidak akan sembuh jika hanya di olesi balsem saja.

Ada cara dimana GR itu akan menjadi obat yang mujarap untuk hati kita. Yaitu kita harus bisa tepat mengartikan apa permasalahnya, terkilir kah ? Atau patah ? Jika kita sudah tahu itu dapat disimpulkan bahwa GR adalah perasaan yang menyenangkan.

Jadi tempatkanlah GR pada posisinya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar