Kamis, 04 Maret 2010

SAYA LAGI SERIUS PART. II (penganiayaan mesti)

Setelah pidato singkat saya tentang pertanggung jawaban saya terhadap kelima coro itu, kamipun menyusun strategi bagaimana kami bisa dapat menuju purwakata dalam tempoh yamg sesingkat-singkatnya, lebih cepat lebih baik dan Lanjutkannn !!! dann hasil rapat tertutup kami menghasilkan satu opsi mutlak yaitu "BERTANYA", kami bertanya bus apa yang harus kami tumpangi untuk dapat menuju purwakarta, dan dipilih bus warga baru denga pertimbangan dana karna hanya 60 ribu untuk enam kepala. sukses berada di kota purwakarta.






Setelah itu kami melanjutkandengan menaiki angkot dengan tujuan wanayasa, dan disitu terkuaklah supir angkot disana JAHAT-JAHAT, saudara saya bilang untuk carter angkot menuju wanayasa maksimal hanya 30 ribu, tapi dengan logat sunda yang halus dan sopan mereka meminta harga 125 ribu. #tipe supir angkot berdarah dingin. kami terjebak karena kami sudah berada dalam angkot yang berkecepatan tinggi, dan kamipun melakukan loby dengan menawar harag sewa angkot, dan lobi kami mentok di harga 75 ribu. #sigh.






Dan saya menelpon om saya untuk koordinasi apakah saya harus menyetujui loby tersebut, dan hasilnya ketua dewan pembina yaitu om saya memutuskan untuk menyuruh saya turun dari amgkot tersebut untuk kemudian di jemput. kami bayar 25 ribu angkot tersebut. dan kami turun, untuk menunggu jemputan. jangan pikir kalo urusan kami dengan angkot jahat tersebut sudah selesai, mereka tidak pergi begitu saja, mereka kembali meloby kami dengan menawarkan kursi angkot mereka, dan dengan senag hati kami menolak !!!


Jemputan datang !






Berakhirlah sudah penderitaan bersama transportasi-transportasi berdarah dingin #sigh. kami tiba di rumah pas magrib, kami disambut dengan baik, sampai pada akhirnya saya dan lainya bertemu MESTI, sepupu saya berusia 4 tahunan, yang sudah memiliki kepribadian :: Hyper aktif. ohh nooo Call nani 911 !!! satu malam disana kami, terutama rifky, kebo dan eko merasa sangat tersiksa seperti apa yang dialami budak-budak pada masa romawi kuno. kami dijambak, ditonjok, diinjak, dicakar, kami hanya bisa tersenyum, tapi mengeluarkan air mata, bukan air mata bahagia, tapi kami baru saja dicolok. entah kenapa mesti samgat takut sama raden. Makan malam sudah disiapkan, kami makan perasmanan ala pedesaan sampai saat ini, baru ini kenikmatan yang kami terima, tapi itu hanya sebentar, mesti datang lagi, asal tahu kami selama seharian di perjalanan belum makan sama sekali, dan hidangan nikmat di depan kami tidak membuta kami beringas untuk menyantap makanan tersebut, KARENA MESTI. kami hanya menyantap butir-perbutir nasi seperti ayan betina. Tapi entah mengapa mesti kali ini sangat tenang, tidak seperti biasanya. kamipun pelan-pelan mulai menikmati makanan yanga dihidangkan, mesti menghampiri saya dengan manja ala balita. "Aa aziz, meti cuapin dong" dengan senyum malaikat saya menyuapi dia, dua suapan ketiga entah mengapa tatap matanya begitu beda, dengan curiga saya menyuapuinya dannnn,,,,, "CCCRRRRAAAAAAAKKKKK". WWWUAAAANNNNNJOOOOORRRRRRRR GW DIGIGIIIIITTTTT.



itu yang berkerudung adalah MESTI sedang digandeng bapaknya !




Malam tiba, waktunya mesti tidur, dan kami tidak tidur, kami mengevaluasi perjalanan kami selama sehari ini, setelah itu kebo telepon cewenya, Rifky-eko ngobrol ala homo, raden terus menerus cek hp belum ada yang membalas sms yang dia kirimkan. engkong juga. saya diteras ngobrol sama om saya tentang rencana kami naik gunung Burangrang dan kalau sempat kamai ingin ke Boscha, sambil ngopi saya bukan meniup kopi yang panas, tapi saya meniup tangan kanan yanag digigit hasil kreasi mesti.


Tanpa diduga Mesti keluar dari kamar, saya mendengar kegaduhan didalam, saya masuk. dan benar saja penyiksaan lagi, huhh. diluar dingin, dingin juga hati gw waktu itu out of concept.


Selama di sana kami terus disiksa mesti dalam setiap kondisi yang mengharuskan kami untuk menjaga dia. saat tante sama om gw lagi ke pasar, saat om gw kerja dan tante gw masak, semuanya begitu membekas, bekas luka maksudnya.






Besok kita mau naik gunung Burangrang, dan melanjutkan ke Boscha.

1 komentar:

  1. suka bgt gw pas bagian lu semua dianiaya sama mesti.
    hahahhaahahaha.
    :D

    BalasHapus